Jumat, 07 Juni 2013

observasi e-learning



Tugas Observasi E-Learning
Oleh: Kelompok 5



A.    Identitas Sekolah
·         Nama Sekolah             : SMAN 1 Medan
·         Alamat Sekolah           : Jl. Cik Ditiro No 1 Medan
·         Uang Sekolah              : Rp 300.000
·         Konsep E-learning      : Konsep individu dan kelompok Offline
B.     Uraian Aktivitas Observasi
·         Hari pelaksanaan         : Jumat 17 mei 2013
·         Waktu pelaksanaan     : 08.00  – 10.00 wib
·         Pembagian Tugas        : 1. Pengamat : Devi rosyana putri
                                                             Darna pristi
                                                                         Mawaddah rahmah
                                                                         Try may syarah
                                                2. Dokumenter : Vani saputri
                                                                           Nisya aspasia
·         Narasumber                 : Guru : Bpk. Buang Agus ( Guru Bahasa Indonesia)
                                                  Bpk. Sutarto ( Guru Sosiologi)
                                      Siswa : Anggita Rarasati ( Kelas X)
                                                  Muhammad Kevin Sakti Siregar (Kelas XI IPS)


C.    Laporan Hasil Observasi
                               I.            Pendahuluan
Teknologi pada zaman sekarang ini sangat dibutuhkan, oleh karena itu teknologipun semakin berkembang. Dimana teknologi sangat membantu pekerjaan manusia dengan cara meringankan tugas-tugas manusia. Sehingga dunia pendidikanpun tidak luput dari kegunaan teknologi. Dunia pendidikan sudah hampir kebanyakan menggunakan teknologi. Misalnya saja internet, laptop,komputer,proyektor dan lain-lain.
Perbedaan teknologi pada zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang. Diawali dengan zaman di mana satu komputer digunakaan oleh banyak orang. Zaman dahulu komputer itu di anggap barang yang sangat mahal, hanya orang-orang tertentu yang memilikinya, kemudian di lanjutkan dengan zaman di mana satu orang memakai satu komputer, pada masa ini komputer sudah mulai menjadi kebutuhan dasar di mana setiap orang membutuhkan komputer. Dan yang pada masa sekarang ini di mana satu orang memiliki 2 komputer, di mana komputer menjadi kebutuhkan pokok dimana kebutuhkan tidak cukup satu.


                            II.            LandasanTeori
Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan. Hampir disetiap bidang pendidikan menggunakan teknologi. Salah satu teknologi yang sangat dibutuhkan adlah komputer, di mana komputer dapat membantu tugas pembelajaran misalnya membuat makalah. Kemudian jika komputer di hubungan dengan jaringan internet kita dapat menggunakannya untuk mencari bahan tugas kita,untuk mencari referensi tugas kita jika bahan yang ada di buku kurang memadai. Bukan hanya teknologi saja yanng mendukung proses berjalannya pendidikan tetapi juga dengan motivasi, teori belajar yang digunakan, orientasii belajar yang digunakan dan manajemen kelas.
-          Motivasi
Motivasi adalah proses memberikan semangat, arah, kegigihan perilaku artinya suatu perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati tetapi adalah hal-hal yang dapat disimpulkan keberadaannya karena suatu perilaku yang tampak.
Motivasi terbagi 2 yaitu motivasi instrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri kita di mana kita berusaha untuk diri kita sendiri. Yang kedua motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar diri kita dimana kita berusaha untuk mencapai sesuatu yang lain.
Teori motivasi MC.Clelland, hal-hal yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu kebutuhan akan prestasi, afiliasi dan power.
-          Teori Belajar
Dalam dunia pendidikan menggunakan 4 teori belajar yaitu
1.      Behavioral yaitu cara belajar dengan mengamati. Pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati bukan dengan proses mental.
2.      Kognitif yaitu cara belajar dimana terjadinya  proses mental atau berfikir. Dimana didasarin oleh pemikiran gestakt yaitu semua kegiatan belajar menggunakan pemahaman terhadap hubungan-hubungan terutama hubungan antara sebagian dan keseluruhan. Tingkat kejelasan dan keberartian diri apa yang diamati dalam situasi belajar adalah lebih meningkatkan kemampuan belajar seseorang dari pada dengan hukuman dan ganjaran.
3.      Kognitif sosial yaitu proses belajar dimana faktor sosial, kognitif, dan perilaku memainkan peranan penting dalam pemberlajaran. Hal itu didukung oleh teori Bandura yang mengembangkan model determinisem-resiprokal.
4.      Humanistik yaitu proses belajar di mana kita berusaha memahami perilaku seseorang dari sudut pelaku bukan pengamat.
-          Orientasi belajar
Orientasi belajar adalah pendekatan belajar yang diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran di bagi menjadi 2 yaitu teacher centered learning yaitu di mana proses belajar semua dipimpin oleh pembibing, di mana siswa hanya menunggu arahan dari guru. Student centered learning yaitu dimana proses belajar semuanya di usahakan oleh siswa, guru hanya sebagai fasilitator.
-          Manajemen kelas
-          Manajemen kelas yaitu kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belaajr yang efektif di dalam kelas. Dimana membuat keadaan kelas sebagai tempat belajar, menciptakan proses belajar yang efektif di dalam kelas, menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk terjadinya proses belajar,selalau berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar dan mengupayakan suasana-suasana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien.

                         III.            ObjekPenelitian
Objek penelitian di lakukan kepada guru dan siswa kelas x dan xi dalam menerapkan konsep e-learning.
                         IV.            Pelaksanaan
Observasi dilakukan pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 09.30 wib. Dimana observasi dilakukan pada mata pelajaran bahasa indonesia dan sosiologi. Dimana pada kelas bahasa indonesia sedang meneerapkan konsep e-learning offline dimana menggunakan proyektor, laptop dan speaker untuk memutarkan sebuah karya film yang dibuat oleh siswa/i. Sedangkan pada kelas sosiologi melakukan proses pembelajaran seperti biasa yang dijelaskan oleh guru di bantu dengan teknologi proyektor. Setelah proses belajar selesai, kami melakukan wawancara ke beberapa siswa/i mengenai penggunaan konsep e-learning dalam proses belajar mereka.
                            V.            LaporanPenelitian
1.      Satu kelas berisikan 24 orang, di mana semua duduknya mneghadap ke guru sehingga susunan kelas ini sesuai dengan gaya auditorium.
2.      Guru memberikan materi kepada siswa dalam bentuk jadi, guru memberikan sesi tanya jawab di akhir pembelajaran dan memberikan nilai kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga dari beberapa siswa yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka termotivasi untuk memjawab pertanyaan karena diberikan penguat berupa nilai.
3.      Selama proses pembelajaran siswa hanya menerima materi yang di berikan oleh guru.
4.      Berdasarkan laporan dari narasumber, beberapa guru sudah menerapkan metode belajar yang sudah menggunakan metode presentasi menggunakan alat proyektor dan laptop, dimana guru hanya menjadi fasilitator bagi murid. Beberapa guru juga memberikan pekerjaan rumah (PR) yang kemudian dikirimkan melalui email.
5.      Konsep e-learning mulai diberlakukan pada tahun 2005
6.      Dari beberapa siswayang diwawancarai mereka mengatakan bahwa mereka lebih tertarik dengan metode yang menggunakan konsep e-learning karena jika hanya guru yang menjelaskan mereka mudah bosen, tetapi jika menggunakan teknologi siswa dapat menggunakan gambar-gambar yang dapat mengurangi kebosenan mereka.
7.      Beberapa siswa yang ada di kelas, rata-rata menggunakan laptop ataupun tablet dan alat-alat elektronik lainnya untuk memudahkan mereka dalam proses belajar.
8.      Kelas di fasilitasi dengan AC, proyektor, koneksi wifi. Di mana kondidi kelas rapi dan tertata rapi, kelas tidak sempit dan juga tidak kebesaran, hiasan didinding tidak terlalu menganggu, tidak adanya perabot-perabot yang mengganggu tempat lalu lalang, keadaan kelas juga terang dan sejuk.
                         VI.            Evaluasi
Tugas observasi yang telah diberitahukan sebelumnya memiliki jangka waktu yang cukup lama hingga akhirnya harus diselesaikan laporannya. Namun, alangkah baiknya bila dilakukan pengecekan setiap seminggu atau 2 minggu sekali agar dapat di ketahui progressnya sampai mana sehingga menghasilkan laporan yang efektif dan efisien juga. Sebab, jika tidak maka kebanyakan tugas ini dilakukan setelah mendekati hari untuk mengumpul tugas ini. Kemudian, pada kontrak kuliah tertera jadwal satu hari untuk melakukan observasi ketika jam mata kuliah yang bersangkutan, tetapi perlu di ingat bahwa hari untuk observasi di lakukan sesuai kebijakan dari tempat yang akan di obeservasi.


D.    Rangkuman Hasil Observasi
1.      Rangkuman menurut Kelompok
-          berdasarkan proses pembelajaran yang menggunakan sesi tanya jawab yang menggunakan penguat, teori belajar yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah teori behavioral yaitu reinforcement positif, dimana agar siswa aktif saat belajar, guru menggunakan metode penambahan nilai untuk menjadi penguat bagi siswa.
-          Karena teori belajar yang ada menggunakan teori behavioral dan berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan dengan beberapa murid, mereka mengatakan bahwa motivasi belajar mereka berasal dari luar, yaitu bisa disebut juga dengan motivasi ekstrinsik.
-          Orientasi belajar yang dilakukan dikelas berbeda-beda pada setiap guru yang mengajar, namun kebanyakan guru masih menggunakan metode teacher learning centered (TCL) di mana guru sebagai pengejar yang memberikan seluruh materi sedangkan siswanya hanya menerima materi. Seperti di kelas sosiologi guru hanya memberikan penjelasan sedangkan siswanya hanya menerima pembelajaran. Namun,ada beberapa guru yang mulai mnerapkan metode student learning centered (SCL) di mana murid berusaha sendiri untuk memperoleh pembelaharan sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, seperti di kelas bahasa indonesia murid memcari sendiri tugas mereka kemudian mempertunjukannya di depan kelas, di mana guru hanya sebagai fasilitator.
-          Berdasarkan hasil wawancara kami, kami menyimpulkan bahwa murid-murid termotivasi tinggi dengan adanya konsep e-learning yang dilakukan oleh beberapa guru.
-          Desain kelasnya sudah bagus dan perlengkapan yang ada untuk membantu proses pembelajaran mudah di akses, sehingga tidak menganggu kenyamanan siswa ketika belajar.

E.     Testimoni Tentang Perencanaan dan Proses Observasi
1.      DARNA PRISTI ( 12-093 )
Menurut saya, sudah cukup bagus dengan proses pembelajaran di sekolah SMA N 1 MEDAN di mana dilengkapin dengan fasilitas yang cukup memadai dan mudah di akses, di mana dari beberapa siswa yang kami wawancarai memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk belajar. orientasi belajar di sini masih mnggunakan TCL namun sudah mulai diperkenalkan dengan metode SCL, hal itu sangat baik untuk membantu siswa/i agar mudah beradaptasi di dunia perkuliahan kelak. Dan pembelajaran menggunakan e-learning sudah mulai diperkenalkan bahkan mungkin sudah mulai mendalam dalam penggunaannya.
2.      DEVI ROSYANA PUTRI ( 12-037 )
Menurut saya, observasi yang kami lakukan bermanfaat bagi saya, karena menurut saya, konsep belajar yang langsung terjun ke lapangan itu lebih baik dan lebih mudah diingat. Pemahaman saya untuk konsep dan teori belajar jauh lebih baik dibandingkan sebelum observasi. Menurut saya, penggunaan konsep e-learning ini juga baik bagi proses pembelajaran di sekolah, karena siswa akan lebih mudah mencari informasi-informasi baru dengan adanya koneksi internet. Kondisi dan desain kelas juga sudah sangat nyaman, baik, dan efektif.
3.      TRY MAY SYARAH ( 12-083 )
Proses pembelajaranmenggunakan e-learning yang dilaksankan di SMA N 1 MEDAN menurut saya sudah cukup baik, sebab teknologi yang tersedia di sekolah tersebut berfungsi dengan baik, sehingga tidak adanya hambatan yang terjadi dalam membantu proses belajar mengajar. Di sekolah tersebut juga telah memperkenalkan kepada siswa/I mengenai orientasi belajar TCL, sehingga kelak ketika mereka masuk kebangku perkuliahan tidak terkejut lagi. Dan motivasi yang miliki siswa untuk belajar sesuai yang saya lihat di lapangan cukup antusias ketika proses belajar mengajar berlangsung.
4.      VANI SAPUTRI ( 12-085 )
Setelah saya mengikuti observasi di SMAN 1 Medan menurut saya pembelajaran sistem e-learning belum sepenuhnya menggunakan itu karena mereka masih menggunakan sistem offline, tetapi sudah mulai cukup memiliki kemajuan dalam melakasankan proses belajar e-learning. Sehingga memudahkan siswa/I dalam memahami materi.
5.      NISYA ASPASIA P ( 12-093 )
Ketika saya memasuki sekolah yang saya observasi, saya langsung dapat melihat peranan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut. Sebab, di beberapa kelas yang saya lewati, gurunya menerangkan materi pembelajaran dengan menggunakan proyektor di mana proyektor adalah salah satu teknologi yang mendukung terjadinya proses belajar e-learning. Walaupun belum sepenuhnya e-learning, tetapi sudah cukup baik untuk membantu siswa/I belajar,
6.      MAWADDAH RAHMAH ( 12-095 )
Banyak kegunaan dan informasi yang saya dapat dari observasi yang kami lakukan di SMAN 1 Medan , menurut saya sekolah tersebut menggunakan konsep e – learning dengan cukup baik,  dan penggunaan konsep ini dapat  meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa tentang materi yang ingin dipelajari. Pemahaman siswa lebih baik karena kemudahan bagi siswa dalam mengakses pengetahuan melalui layanan internet yang ada dikelas. Dan murid termotivasi tinggi dengan adanya pembelajaran yang menggunakan konsep e-learning.


Anggota kelompok :
DARNA PRISTI ( 12-035 )
DEVY ROSYANA PUTRI ( 12-037 )
TRY MAY SYARAH ( 12-083 )
VANI SAPUTRI ( 12-085 )
NISYA ASPASIA ( 12-093 )
MAWADDAH RAHMAH ( 12-095 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar