OBSERVASI E-LEARNING
Tugas Observasi E-Learning
Oleh:
Kelompok 5
A.
Identitas Sekolah
·
Nama Sekolah : SMAN 1 Medan
·
Alamat Sekolah : Jl. Cik Ditiro No 1 Medan
·
Uang Sekolah : Rp 300.000
·
Konsep E-learning : Konsep individu dan kelompok Offline
B.
Uraian Aktivitas Observasi
·
Hari pelaksanaan : Jumat 17 mei 2013
·
Waktu pelaksanaan : 08.00 – 10.00 wib
·
Pembagian Tugas : 1. Pengamat : Devi rosyana putri
Darna pristi
Mawaddah rahmah
Try may syarah
2. Dokumenter : Vani saputri
Nisya aspasia
Bpk. Sutarto ( Guru Sosiologi)
Siswa :
Anggita Rarasati ( Kelas X)
Muhammad Kevin Sakti Siregar (Kelas XI IPS)
C.
Laporan Hasil Observasi
I.
Pendahuluan
Teknologi pada zaman sekarang ini sangat dibutuhkan, oleh karena itu
teknologi pun semakin berkembang. Dimana teknologi sangat membantu pekerjaan
manusia dengan cara meringankan tugas-tugas manusia. Sehingga dunia
pendidikanpun tidak luput dari kegunaan teknologi. Dunia pendidikan sudah
hampir kebanyakan menggunakan teknologi. Misalnya saja internet,
laptop,komputer,proyektor dan lain-lain.
Perbedaan teknologi pada zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang. Diawali
dengan zaman di mana satu komputer digunakaan oleh banyak orang. Zaman dahulu
komputer itu di anggap barang yang sangat mahal, hanya orang-orang tertentu
yang memilikinya, kemudian di lanjutkan dengan zaman di mana satu orang memakai
satu komputer, pada masa ini komputer sudah mulai menjadi kebutuhan dasar di
mana setiap orang membutuhkan komputer. Dan yang pada masa sekarang ini di mana
satu orang memiliki 2 komputer, di mana komputer menjadi kebutuhkan pokok dimana
kebutuhkan tidak cukup satu.
II.
LandasanTeori
Teknologi adalah tema
penting dalam pendidikan. Hampir disetiap bidang pendidikan menggunakan
teknologi. Salah satu teknologi yang sangat dibutuhkan adlah komputer, di mana
komputer dapat membantu tugas pembelajaran misalnya membuat makalah. Kemudian
jika komputer di hubungan dengan jaringan internet kita dapat menggunakannya
untuk mencari bahan tugas kita,untuk mencari referensi tugas kita jika bahan
yang ada di buku kurang memadai. Bukan hanya teknologi saja yanng mendukung
proses berjalannya pendidikan tetapi juga dengan motivasi, teori belajar yang
digunakan, orientasii belajar yang digunakan dan manajemen kelas.
-
Motivasi
Motivasi adalah proses
memberikan semangat, arah, kegigihan perilaku artinya suatu perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati tetapi adalah hal-hal yang dapat
disimpulkan keberadaannya karena suatu perilaku yang tampak.
Motivasi terbagi 2 yaitu
motivasi instrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri kita di mana
kita berusaha untuk diri kita sendiri. Yang kedua motivasi ekstrinsik yaitu
motivasi yang berasal dari luar diri kita dimana kita berusaha untuk mencapai
sesuatu yang lain.
Teori motivasi MC.Clelland,
hal-hal yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu kebutuhan akan prestasi,
afiliasi dan power.
-
Teori Belajar
Dalam dunia pendidikan
menggunakan 4 teori belajar yaitu
1.
Behavioral yaitu cara belajar dengan mengamati. Pandangan yang menyatakan
bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati bukan
dengan proses mental.
2.
Kognitif yaitu cara belajar dimana terjadinya proses mental atau berfikir. Dimana didasarin
oleh pemikiran gestakt yaitu semua kegiatan belajar menggunakan pemahaman
terhadap hubungan-hubungan terutama hubungan antara sebagian dan keseluruhan.
Tingkat kejelasan dan keberartian diri apa yang diamati dalam situasi belajar
adalah lebih meningkatkan kemampuan belajar seseorang dari pada dengan hukuman
dan ganjaran.
3.
Kognitif sosial yaitu proses belajar dimana faktor sosial, kognitif, dan
perilaku memainkan peranan penting dalam pemberlajaran. Hal itu didukung oleh
teori Bandura yang mengembangkan model determinisem-resiprokal.
4.
Humanistik yaitu proses belajar di mana kita berusaha memahami perilaku
seseorang dari sudut pelaku bukan pengamat.
-
Orientasi belajar
Orientasi belajar adalah
pendekatan belajar yang diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran di bagi menjadi 2 yaitu teacher centered learning yaitu di mana
proses belajar semua dipimpin oleh pembibing, di mana siswa hanya menunggu
arahan dari guru. Student centered
learning yaitu dimana proses belajar semuanya di usahakan oleh siswa, guru
hanya sebagai fasilitator.
-
Manajemen kelas
-
Manajemen kelas yaitu kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belaajr yang efektif di dalam kelas. Dimana
membuat keadaan kelas sebagai tempat belajar, menciptakan proses belajar yang
efektif di dalam kelas, menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
terjadinya proses belajar,selalau berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar
dan mengupayakan suasana-suasana yang membantu proses belajar menjadi lebih
efektif dan efisien.
III.
ObjekPenelitian
Objek penelitian di lakukan
kepada guru dan siswa kelas x dan xi dalam menerapkan konsep e-learning.
IV.
Pelaksanaan
Observasi dilakukan pukul
08.00 wib sampai dengan pukul 09.30 wib. Dimana observasi dilakukan pada mata
pelajaran bahasa indonesia dan sosiologi. Dimana pada kelas bahasa indonesia
sedang meneerapkan konsep e-learning offline dimana menggunakan proyektor,
laptop dan speaker untuk memutarkan sebuah karya film yang dibuat oleh siswa/i.
Sedangkan pada kelas sosiologi melakukan proses pembelajaran seperti biasa yang
dijelaskan oleh guru di bantu dengan teknologi proyektor. Setelah proses
belajar selesai, kami melakukan wawancara ke beberapa siswa/i mengenai
penggunaan konsep e-learning dalam proses belajar mereka.
V.
LaporanPenelitian
1.
Satu kelas berisikan 24 orang, di mana semua duduknya mneghadap ke guru
sehingga susunan kelas ini sesuai dengan gaya auditorium.
2.
Guru memberikan materi kepada siswa dalam bentuk jadi, guru memberikan sesi
tanya jawab di akhir pembelajaran dan memberikan nilai kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga dari beberapa siswa yang diwawancarai
menyatakan bahwa mereka termotivasi untuk memjawab pertanyaan karena diberikan
penguat berupa nilai.
3.
Selama proses pembelajaran siswa hanya menerima materi yang di berikan oleh
guru.
4.
Berdasarkan laporan dari narasumber, beberapa guru sudah menerapkan metode
belajar yang sudah menggunakan metode presentasi menggunakan alat proyektor dan
laptop, dimana guru hanya menjadi fasilitator bagi murid. Beberapa guru juga
memberikan pekerjaan rumah (PR) yang kemudian dikirimkan melalui email.
5.
Konsep e-learning mulai diberlakukan pada tahun 2005
6.
Dari beberapa siswayang diwawancarai mereka mengatakan bahwa mereka lebih
tertarik dengan metode yang menggunakan konsep e-learning karena jika hanya
guru yang menjelaskan mereka mudah bosen, tetapi jika menggunakan teknologi
siswa dapat menggunakan gambar-gambar yang dapat mengurangi kebosenan mereka.
7.
Beberapa siswa yang ada di kelas, rata-rata menggunakan laptop ataupun
tablet dan alat-alat elektronik lainnya untuk memudahkan mereka dalam proses
belajar.
8.
Kelas di fasilitasi dengan AC, proyektor, koneksi wifi. Di mana kondidi
kelas rapi dan tertata rapi, kelas tidak sempit dan juga tidak kebesaran,
hiasan didinding tidak terlalu menganggu, tidak adanya perabot-perabot yang
mengganggu tempat lalu lalang, keadaan kelas juga terang dan sejuk.
VI.
Evaluasi
Tugas observasi yang telah diberitahukan sebelumnya
memiliki jangka waktu yang cukup lama hingga akhirnya harus diselesaikan
laporannya. Namun, alangkah baiknya bila dilakukan pengecekan setiap seminggu
atau 2 minggu sekali agar dapat di ketahui progressnya sampai mana sehingga
menghasilkan laporan yang efektif dan efisien juga. Sebab, jika tidak maka
kebanyakan tugas ini dilakukan setelah mendekati hari untuk mengumpul tugas
ini. Kemudian, pada kontrak kuliah tertera jadwal satu hari untuk melakukan
observasi ketika jam mata kuliah yang bersangkutan, tetapi perlu di ingat bahwa
hari untuk observasi di lakukan sesuai kebijakan dari tempat yang akan di
obeservasi.
D.
Rangkuman Hasil Observasi
1.
Rangkuman menurut Kelompok
-
berdasarkan proses pembelajaran yang menggunakan sesi tanya jawab yang
menggunakan penguat, teori belajar yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah
teori behavioral yaitu reinforcement positif, dimana agar siswa aktif saat
belajar, guru menggunakan metode penambahan nilai untuk menjadi penguat bagi
siswa.
-
Karena teori belajar yang ada menggunakan teori behavioral dan berdasarkan
hasil wawancara yang kami lakukan dengan beberapa murid, mereka mengatakan
bahwa motivasi belajar mereka berasal dari luar, yaitu bisa disebut juga dengan
motivasi ekstrinsik.
-
Orientasi belajar yang dilakukan dikelas berbeda-beda pada setiap guru yang
mengajar, namun kebanyakan guru masih menggunakan metode teacher learning centered (TCL) di mana guru sebagai pengejar yang
memberikan seluruh materi sedangkan siswanya hanya menerima materi. Seperti di
kelas sosiologi guru hanya memberikan penjelasan sedangkan siswanya hanya
menerima pembelajaran. Namun,ada beberapa guru yang mulai mnerapkan metode student learning centered (SCL) di mana
murid berusaha sendiri untuk memperoleh pembelaharan sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator, seperti di kelas bahasa indonesia murid memcari sendiri
tugas mereka kemudian mempertunjukannya di depan kelas, di mana guru hanya
sebagai fasilitator.
-
Berdasarkan hasil wawancara kami, kami menyimpulkan bahwa murid-murid
termotivasi tinggi dengan adanya konsep e-learning yang dilakukan oleh beberapa
guru.
-
Desain kelasnya sudah bagus dan perlengkapan yang ada untuk membantu proses
pembelajaran mudah di akses, sehingga tidak menganggu kenyamanan siswa ketika
belajar.
E.
Testimoni Tentang Perencanaan dan Proses Observasi
1.
DARNA PRISTI ( 12-093 )
Menurut saya, sudah cukup
bagus dengan proses pembelajaran di sekolah SMA N 1 MEDAN di mana dilengkapin
dengan fasilitas yang cukup memadai dan mudah di akses, di mana dari beberapa
siswa yang kami wawancarai memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk belajar.
orientasi belajar di sini masih mnggunakan TCL namun sudah mulai diperkenalkan
dengan metode SCL, hal itu sangat baik untuk membantu siswa/i agar mudah
beradaptasi di dunia perkuliahan kelak. Dan
pembelajaran menggunakan e-learning sudah mulai diperkenalkan bahkan mungkin
sudah mulai mendalam dalam penggunaannya.
2.
DEVI ROSYANA PUTRI ( 12-037 )
Menurut saya, observasi yang kami lakukan bermanfaat bagi saya, karena
menurut saya, konsep belajar yang langsung terjun ke lapangan itu lebih baik
dan lebih mudah diingat. Pemahaman saya untuk konsep dan teori belajar jauh
lebih baik dibandingkan sebelum observasi. Menurut saya, penggunaan konsep
e-learning ini juga baik bagi proses pembelajaran di sekolah, karena siswa akan
lebih mudah mencari informasi-informasi baru dengan adanya koneksi internet.
Kondisi dan desain kelas juga sudah sangat nyaman, baik, dan efektif.
3. TRY MAY SYARAH ( 12-083 )
Proses pembelajaranmenggunakan e-learning yang
dilaksankan di SMA N 1 MEDAN menurut saya sudah cukup baik, sebab teknologi
yang tersedia di sekolah tersebut berfungsi dengan baik, sehingga tidak adanya
hambatan yang terjadi dalam membantu proses belajar mengajar. Di sekolah
tersebut juga telah memperkenalkan kepada siswa/I mengenai orientasi belajar
TCL, sehingga kelak ketika mereka masuk kebangku perkuliahan tidak terkejut
lagi. Dan motivasi yang miliki siswa untuk belajar sesuai yang saya lihat di
lapangan cukup antusias ketika proses belajar mengajar berlangsung.
4.
VANI SAPUTRI ( 12-085 )
Setelah saya mengikuti
observasi di SMAN 1 Medan menurut saya pembelajaran sistem e-learning belum
sepenuhnya menggunakan itu karena mereka masih menggunakan sistem offline, tetapi sudah mulai cukup memiliki kemajuan dalam
melakasankan proses belajar e-learning. Sehingga memudahkan siswa/I dalam
memahami materi.
5. NISYA ASPASIA P ( 12-093 )
Ketika saya memasuki sekolah yang saya observasi, saya
langsung dapat melihat peranan teknologi dalam proses pembelajaran di sekolah
tersebut. Sebab, di beberapa kelas yang saya lewati, gurunya menerangkan materi
pembelajaran dengan menggunakan proyektor di mana proyektor adalah salah satu
teknologi yang mendukung terjadinya proses belajar e-learning. Walaupun belum
sepenuhnya e-learning, tetapi sudah cukup baik untuk membantu siswa/I belajar,
6. MAWADDAH RAHMAH ( 12-095 )
Banyak kegunaan dan
informasi yang saya dapat dari observasi yang kami lakukan di SMAN 1 Medan , menurut
saya sekolah tersebut menggunakan konsep e – learning dengan cukup baik, dan penggunaan konsep ini dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa
tentang materi yang ingin dipelajari. Pemahaman siswa lebih baik karena
kemudahan bagi siswa dalam mengakses pengetahuan melalui layanan internet yang
ada dikelas. Dan murid termotivasi tinggi dengan adanya pembelajaran yang
menggunakan konsep e-learning.
Anggota kelompok :
DARNA PRISTI ( 12-035 )
DEVY ROSYANA PUTRI ( 12-037 )
TRY MAY SYARAH ( 12-083 )
VANI SAPUTRI ( 12-085 )
NISYA ASPASIA ( 12-093 )
MAWADDAH RAHMAH ( 12-095 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar