KOMITMEN DIRI PADA FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Saya Vani Saputri mahasiswi fakultas
psikologi usu angkatan 2012. Sebelum saya menjelaskan apa itu komitmen dan
tanggung jawab saya akan menjelaskan apa itu mahasiswi. “Mahasiswa/mahasiswi“
merupakan sebuah ungkapan yang secara terminologi melekat erat pada diri muda
anak bangsa yang memiliki semangat membara jika dipercikkan api motivasi dan
masa dimana seorang pemuda berada dalam tahap persiapan menuju kehidupan yang
lebih jauh lagi. Kita mengetahui bagaimana susahnya untuk melanjutkan
pendidikan, ada mereka yang beruntung dan ada pula yang harus angkat kaki dari
karpet perguruan tinggi. Beruntunglah untuk mereka yang terus memacu
semangatnya untuk berjuang hingga akhir nafasnya, demi selembar kertas yang
sangat dibanggakannya. Perjalanan yang panjang telah dimulai saat mahasiswa
menginjakkan kakinya di gerbang perguruan tinggi. Tidak dapat dipungkiri,
mahasiswa akan terus berkembang bersama dengan dewasanya masalah yang mereka
hadapi. Baik selama di kampus maupun di luar area kampus. Sebagai seorang
mahasiswa/mahasiswi kita harus mempunyai komitmen dan tanggung jawab. seperti
yang diketahui Komitmen adalah suatu sikap kebulatan tekad yang dimiliki oleh
seseorang di dalam mencapai sebuah tujuan, tanpa dapat dipengaruhi oleh keadaan
apapun juga, hingga tujuan tersebut tercapai. Sedangkan tanggung jawab adalah keadaan
wajib menanggung sesuatu, memikul jawab, menanggung segala sesuatu atau memberi
jawab dan menanggung akibatnya. Tangung Jawab menurut saya hampir sama dangan
menjaga komitmen. Merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan
yang disengaja atau pun tidak disengaja. maka dari itu saya sangat berterima kasih
kepada pihak fakultas psikologi karena telah mengadakan latihan kepemimpinan di
kampoeng stakoetoe pada tanggal 10 Maret 2013. Dari pengalaman saya selama
mengikuti kegiatan tersebut saya dituntut untuk bisa bertanggung jawab baik
untuk diri saya dan untuk orang lain, dimana saya bisa tau kapan saya menjadi
pemimpin untuk orang banyak dan kapan saya harus memimpin diri saya sendiri. Saling
bekerja sama antar teman dan membangun komitmen diri saya sendiri.
Sebelumnya saya memohon maaf kepada seluruh pihak fakultas psikologi
karena saya tidak mengikuti kegitan Jalan Santai dalam rangka
memperingati Dies Natalis ke 60 USU, pada hari Minggu tanggal 21
Oktober 2012 dikarenakan ada sedikit halangan. Saya mengakui bahwa hal itu
merupakan sebuah kesalahan, dan saya menerima semua konsekuensi apapun yang
diberi fakultas sehubung saya tidak menghadiri acara tersebut. Belajar dari
kesalahan yang saya buat saya menyadari untuk sekarang bisa lebih bertanggung
jawab lagi dalam membangun karakter diri.
Memang dalam karakter proses
membangun diri yang tak tertandingi itu banyak sekali halangannya, seperti
malas, bosan, godaan dari luar diri kita, serta tidak mendukungnya segala
fasilitas yang kita butuhkan untuk terus belajar membangun karakter diri menjadi lebih berkualitas. Tapi jika kita memang benar-benar ingin merasakan kemenangan
dalam hidup kita, maka kita harus menjalani itu semua, meski harus merayap setapak
demi setapak untuk membangun karakter diri kita, maka jika memang tidak ada
cara lain untuk mencapai kualitas itu, ya seharusnya kita jalani itu.
Menjadikan hambatan sebagai alasan biasanya merupakan hambatan yang paling umum yang sangat bisa
menghancurkan jeri payah pembangunan karakter diri kita, kenapa bisa begitu?
Jika kita beralasan karena suatu hambatan tertentu, itu berarti kita sudah
memberi instruksi terhadap alam bawah sadar kita kalau kita memang tidak bisa
terus membangun karakter kita. Anda pasti sudah pernah melihat acara-acara
hipnotis kan? Nah, jika seandainya saja orang-orang yang dihipnotis itu tidak
dikembalikan seperti semula, kira-kira apa yang akan terjadi? Anda sudah bisa
membayangkannya kan? Begitu juga alasan yang kita timbulkan dalam pikiran kita,
yang mana sangat mudah sekali untuk meruntuhkan semangat kita untuk terus membangun
karakter diri kita menjadi lebih baik.
Jadi intinya, tidak peduli sekuat
apapun halangan yang ada, kita tetap harus percaya diri dan yakin bahwa diri
kita pasti mampu untuk terus membangun karakter diri kita menjadi lebih baik
lagi, dengan begitu jika kita mampu menaklukan seluruh rintangan yang ada dalam
diri kita, maka kita bisa menjadi seseorang yang memiliki karakter tak
tertandingi. Jadi mari kita terus membangun karakter diri kita sampai
tak tertandingi!